Thursday, July 20, 2006

UN Menyapamu, Siapkah Kamu Menyambutnya?

Tiara berdebar-debar hatinya. Apakah aku akan lulus UN? Bila gagal UN, itu berarti aku juga gagal masuk perguruan tinggi. Tiara sudah berhari-hari menantikan pengumuman hasil UN. Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan UN.

Tiara menangis menerima pengumuman hasil UN-nya. Perjuangannya belajar di bangku SMA selama 3 tahun kini usai sudah. Ibunya, bapaknya juga ikut menangis. Mereka saling berpelukan. Air mata tak tertahankan. Tiara lulus UN! Bukan hanya lulus saja. Nilai UN Tiara sangat tinggi. Lebih tinggi dari yang diperkirakan semua orang. Air mata bahagia untuk Tiara dan keluarga. Pintu masuk ke perguruan tinggi terbuka lebar bagi Tiara.

Di tempat lain, air mata juga mengalir deras menyambut pengumuman hasil UN. Air mata bahagia bagi mereka yang lulus. Air mata sedih bagi mereka yang tidak lulus UN. Bukan hanya tidak lulus UN. Pintu perguruan tinggi pun seakan tidak mau menerima mereka. Masa depan juga tampak suram bagi mereka yang gagal, tidak lulus UN. Kasihan!

Bagaimana dengan kamu?
Sudah siapkah kamu menyambut UN?
Bersiaplah, saatnya akan segera tiba.

Sukses UN Tergantung Pilihanmu

Pada sebuah seminar, seorang anak siswa SMA berdiri. Ia mengajukan pertanyaan kepada seorang nara sumber yang sudah tua dan sangat berpengalaman.
”Wahai Kakek tua yang arif! Tolong jawab pertanyaanku. Burung dalam genggamanku ini, hidup atau mati?”

Bila kakek itu menjawab mati, anak itu akan melepaskan burung itu hidup bebas. Tapi bila kakek menjawab hidup, anak itu akan meremas burung dalam tangannya sampai mati.

Kakek itu berpikir sejenak lalu menjawab.
”Wahai anak muda! Hidup atau mati itu bergantung kepada pilihanmu. Bila engkau memilih mati maka matilah burung itu. Tetapi bila engkau memilih hidup maka hiduplah burung itu.”

Apakah kamu akan lulus UN?
”Wahai anak muda! Lulus UN itu bergantung kepada pilihanmu. Bila kamu memilih lulus maka kamu akan lulus.”

Karena kamu telah membaca tulisan ini, saya yakin kamu pasti ingin lulus UN. Dan saya yakin pasti kamu juga memilih untuk lulus UN. Itu pilihan bagus. Memutuskan agar diri lulus UN adalah langkah pertama bagi kamu untuk benar-benar dapat lulus UN. Langkah-langkah berikutya untuk lulus UN akan kita diskusikan pada bagian bawah ini.

Buah Simalakama UN

Bacalah koran, ikutilah berita di TV, baca opini di internet, kamu akan kebingungan menyikapi UN. Banyak pro dan kontra terhadap UN. UN menjadi bagaikan buah simalakama!

Bagi yang pro UN menyatakan bahwa UN harus diselenggarakan di Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan. Persyaratan lulus UN di Indonesia juga masih tergolong rendah dibanding negara tetangga. Hanya dengan nilai rata-rata 4,5 seorang siswa dapat lulus UN. Bukankah nilai 4,5 itu berarti kemampuan siswa masih di bawah 50%? Tidakkah kita ingin memiliki lulusan yang nilanya di atas 50%?

Jika UN ditiadakan, dengan ukuran apa seorang siswa dinyatakan lulus? Apakah ukuran kelulusan ditentukan oleh masing-masing sekolah? Pasti setiap sekolah akan meluluskan siswanya, seburuk apa pun prestasi siswa tersebut. Mutu pendidikan tidak akan lagi terjamin. Jadi, UN memang harus diselenggarakan!

Bagi yang kontra UN menyatakan penyelenggaraan UN tidak adil. Ketika mutu pendidikan Indonesia rendah, mengapa hanya siswa yang harus bertanggung jawab? Beberapa siswa mendapat nilai buruk dalam UN sehingga tidak lulus. Ini mencerminkan mutu pendidikan kita masih rendah. Tetapi yang terkena dampaknya hanya siswa itu: ia tidak lulus. Bukankah mutu pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama? Bukankah mutu pendidikan adalah tanggung jawab masyarakat, tanggung jawab keluarga, tanggung jawab sekolah, tanggung jawab guru, tanggung jawab Diknas, tanggung jawab menteri, tanggung jawab presiden (dan wakilnya), tanggung jawab siswa juga? Tetapi mengapa hanya siswa yang harus bertanggung jawab, menanggung beban tidak lulus? UN memang tidak adil. Jadi UN harus dibatalkan.

Masih banyak lagi diskusi tentang pro dan kontra UN.
Bagaimana dengan kamu?
Apakah kamu pro UN?
Atau kamu kontra UN?

Bagi kamu yang duduk di bangku kelas tiga, pro dan kontra UN tidak lagi penting. Apakah kamu pro atau kontra, UN tetap akan datang menghampirimu. Jadi yang terpenting untuk kamu yang kelas 3, bersiaplah menyambut UN! Luluskan dirimu dari UN! Bahagiakan dirimu dengan kelulusan, bahagiakan orang tua, dan bahagiakan Indonesia! Ukirlah prestasimu!

Bagi kamu yang duduk di bangku kelas satu atau dua, pro dan kontra UN menjadi sangat penting. Buatlah forum yang membahas tentang UN baik dari yang pro dan kontra. Buatlah tulisan tentang UN. Mungkin kamu juga bisa mengadakan pagelaran musik untuk mendukung atau menentang UN. Lakukanlah kegiatan positif yang membahas UN. Kegiatan ini akan memberi kamu pengalaman sangat berharga untuk masa depan.

Seorang pelaut ulung memberi nasihat,” Kamu tidak akan bisa mengubah arah angin tapi kamu bisa mengubah arah layarmu.” Kamu juga tidak bisa mengubah keputusan para pejabat negara yang telah menetapkan UN. Tapi kamu bisa mengubah sikapmu menyambut UN. Dengan sikap yang tepat, kamu pasti dapat lulus UN dengan membanggakan!

by : agusNGGERMANTO (Koresponden yang tinggal di Bandung)

1 comment:

Anonymous said...

UN...oh...UN
UN...singkatan yang mungkin sedang hangat-hangatnya di dunia pendidikan kita sekarang ini...singkatan itu banyak di persoalkan (baca diperdebatkan) apakah memang perlu diadakan ataukah mungkin perlu di hapuskan.
Tapi satu hal, di tengah perdebatan masalah 'singkatan' (baca UN) tersebut, toh UN tetap di laksanakan.
Saya sangat setuju dengan pak Nggermanto yang secara 'lurus' tidak memperdebatkan UN, tapi memberi solusi untuk menghadapi UN...Bravo Pendidikan Indonesia