Thursday, July 20, 2006

Strategi Lulus UN

Tibalah sekarang kita akan membahas strategi agar lulus UN. Strategi yang tepat dapat membuat kamu lulus UN dengan gembira. Tidak harus belajar ngebut sepanjang malam tanpa tidur. Kamu tetap bisa mengatur kapan waktu belajar, tidur cukup, olah raga, bahkan ngeband juga bisa kalau memang suka. Inilah strategi untuk lulus UN.

Pertama, bulatkan tekad. Kuatkan tekad kita bahwa kita memang ingin lulus UN. Apa pun halangannya akan kita atasi. Tekad ini, plus keyakinan, adalah modal utama untuk lulus UN.

Dalam sejarah olah raga lari cepat ada sebuah kepercayaan bahwa untuk lari menempuh jarak 1 mil tidak bisa lebih cepat dari 4 detik. Saat itu rekor dunia sprint adalah sekitar 4, 05 detik. Telah berpuluh-puluh tahun rekor sprint mendekati 4 detik tetapi tetap tidak dapat lebih cepat dari 4 detik. Muncul kepercayaan bahwa jantung manusia akan pecah bila lari 1 mil dengan waktu lebih cepat dari 4 detik.

Pada paruh kedua abad ke-20, ada seorang pelari yang meyakini bahwa ia akan mampu lari 1 mil dengan waktu lebih cepat dari 4 detik. Pelari kulit hitam ini membulatkan tekad bahwa ia akan berhasil lari lebih cepat dari 4 detik. Ia berlatih dengan rajin. Ia pertaruhkan jantungnya dengan lari secepat itu.

Pada akhirnya, lelaki kulit hitam itu memang berhasil. Ia mampu lari menempuh 4 mil, dengan catatan waktu 3,59 detik. Jantungnya? Apakah pecah? Syukurlah, jantungnya tetap utuh. Berita ini tersebar luas ke seluruh dunia. Yang menarik adalah, beberapa bulan kemudian ada orang lain yang dapat lari 1 mil dengan waktu 3,57 detik. Kemudian ada orang lain lagi yang dapat lari lebih cepat lagi. Dan sekarang semakin banyak pelari yang mampu lari lebih cepat lagi.

Keyakinan yang salah telah membelenggu para atlit dunia sehingga tidak bisa melampaui waktu lebih cepat dari 4 detik. Setelah mengubah keyakinan dan membulatkan tekad, ternyata mereka bisa lari lebih cepat dari waktu 4 detik. Bahkan banyak yang bisa melakukannya.

Bagaimana keyakinanmu dan tekadmu terhadap UN? Bila kamu yakin dapat lulus dan membulatkan tekad untuk lulus, pasti kamu akan lulus. Lihatlah memang jauh lebih banyak siswa yang lulus UN dari pada yang gagal. Dan kamu pasti bisa termasuk salah satu yang lulus UN dengan prestasi gemilang.

Kedua, cerdik mengelola waktu. UN masih jauh, akan dilaksanakan satu tahun lagi. Jika ingin lulus, bersiaplah dari sekarang. Rencanakan belajarmu selama satu tahun ini. Jangan tunda lagi. Siswa yang gagal, biasa menunda belajar sampai waktu UN tinggal sebulan lagi. Kalau pun mereka dapat lulus mereka akan kecapekan belajar sebulan penuh. Sebaliknya belajar mulai hari ini, dengan santai saja. Pasti hasilnya akan jauh lebih baik dan prosesnya pun mengasyikkan.

Ketiga, manfaatkan seluruh kemampuanmu dari sisi karakter mau pun kompetensi. Ringkasnya manfaatkan seluruh kecerdasanmu meliputi kecerdasan SEPIA. S adalah kecerdasan spiritual, E adalah kecerdasan emosi, P adalah kecerdasan power, I adalah kecerdasan Intelektual dan A adalah kecerdasan aspirasi. Untuk uraian lebih lengkap mengenai SEPIA, silahkan membaca buku SEPIA yang telah saya tulis bersama Dr Dimitri dan Ir Khairul Ummah MT.

Keempat, jaga momentum. Siapkan hal-hal sederhana yang dapat membuat kamu terus termotivasi. Misalnya, setiap pagi bacalah buku motivasi cukup satu halaman saja. Siang hari baca majalah yang membuat kamu semangat. Malam hari dengarkan musik kecintaanmu yang membuat kamu terus mood. Juga jaga kesehatan. Olah raga yang baik, tidur yang cukup, makan yang bergizi.

Kelima, berdoalah. Dengan berdoa, Tuhan akan membantumu. Alam semesta juga akan mendukungmu. Mintalah dukungan dari orang tua, dari guru, dan dari teman-teman.

Dengan menerapkan lima langkah di atas, tidak ada alasan untuk tidak lulus UN. Bila kamu menerapkan lima langkah ini secara konsisten mulai bulan Juli atau Agustus, kamu akan lulus UN. Tidak sekedar lulus, tetapi dapat meraih prestasi gemilang dalam UN. Dan dapat melanjutkan belajar di perguruan tinggi impian. Semoga berhasil!

*** by: agus NGGERmanto (Koresponden yang tinggal di Bandung)

1 comment:

Anonymous said...

UN 2006...oye..
Memang UN menjadi fenomena yang sepertinya tak kunjung habis di persoalkan (baca di perdebatkan), cuma satu hal yang pasti kita harus perhatikan. Ditengah perdebatan masalah UN, toh UN tetap dilaksanakan, dan kita tidak bisa hanya berdiam diri dalam perdebatan UN...
Betul yang dikatakan oleh pak Nggermanto...Persiapkan diri anda untuk menghadapi UN....